7 Penyebab Tubuh Anak Tidak Bisa Menyerap Nutrisi

7 Penyebab Tubuh Anak Tidak Bisa Menyerap Nutrisi

harian-nasional.com/ – Apakah anak sering mengalami gejala diare dan muntah setelah makan? Apakah tubuh anak sering tidak bertenaga dan mudah terserang penyakit?

Kalau anak mama sering berada dalam kondisi tubuh yang seperti itu, kemungkinannya anak kekurangan zat gizi akibat tubuh tidak bisa menyerap nutrisi secara maksimal.

Kondisi ini umumnya dikenal dengan istilah malabsorbsi. Malabsorbsi merupakan gangguan yang bisa terjadi pada anak di mana organ pencernaan usus tidak mampu menyerap zat-zat makanan di dalam tubuh.

Ketidakmampuan tubuh dalam menyerap nutrisi yang terjadi pada anak kecil ternyata dapat menghambat tumbuh kembangnya, loh! Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui penyebab serta cara mengatasi kondisi buruk tersebut.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikut telah merangkum beberapa penyebab tubuh anak tidak bisa menyerap nutrisi dari berbagai sumber. Yuk, mari simak!

1. Tidak bisa memproduksi enzim pencernaan

Penyebab utama tubuh tidak bisa menyerap nutrisi adalah kurangnya produksi enzim pencernaan di dalam tubuh. Seperti yang diketahui, enzim ini berperan penting untuk mencerna makanan agar tubuh bisa menyerap nutrisi dengan baik.

Tubuh yang tidak bisa memproduksi enzim pencernaan biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti penurunan fungsi tubuh akibat sakit, naik-turunnya suhu pada tubuh, dan tinggi-rendahnya derajat keasamaan (pH) di dalam tubuh.

Karena kadar produksi enzim pencernaannya kurang, maka proses pencernaan makanan di dalam tubuh pun tidak bekerja secara maksimal sehingga sulit untuk menyerap nutrisi dan mengalami berbagai gangguan pencernaan lainnya.

2. Ada kerusakan pada dinding usus

Usus merupakan organ pencernaan yang berperan penting dalam penyerapan nutrisi agar energi di tubuh bisa bertambah.

Jika usus mengalami gangguan atau kerusakan, maka organ ini tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga tubuh pun tidak bisa menyerap nutrisi.

Kerusakan yang terjadi pada usus, terutama dinding halus, biasanya diakibatkan oleh adanya infeksi bakteri dan virus. Faktor lain yang menyebabkan kerusakan dinding usus adalah terdapat trauma atau cedera pascaoperasi.

3. Mengalami sindrom usus pendek

Anak yang tubuhnya sulit menyerap nutrisi dengan baik mungkin disebabkan oleh sindrom usus pendek atau short bowel syndrome (SBS) yang dialaminya.

Sindrom usus pendek ini merupakan kondisi di mana ukuran usus halus pada tubuh anak tidak panjang dari normal, dan hal ini mempengaruhi sistem kerja penyerapan nutrisi menjadi kurang efektif.

Gangguan ini dapat terjadi akibat kelainan di dalam tubuh anak sejak lahir atau pascaoperasi pada bagian perutnya.

Editors’ Picks

4. Tubuh anak intoleransi terhadap laktosa

Sebagian anak kecil sering mengalami gejala perut kembung, diare, bahkan mual dan muntah setelah minum susu atau mengonsumsi makanan dengan bahan utama susu. Hal ini bisa terjadi karena kemungkinannya anak menderita intoleransi laktosa.

Intoleransi laktosa merupakan gangguan pencernaan yang terjadi karena tubuh tidak bisa memproduksi enzim laktase yang berfungsi mencerna zat laktosa, yang kebanyakan terdapat pada produk olahan susu.

Karena tubuh anak tidak bisa menghasilkan enzim laktase, akhirnya zat laktosa tidak bisa tercerna dengan baik sehingga tubuh pun tidak bisa menyerap nutrisi dari hasil pencernaan tersebut.

5. Minum antibiotik dalam jangka waktu panjang

Penggunaan antibiotik dengan dosis yang tepat memang dapat membantu penyembuhan seseorang yang sedang sakit. Namun, bagaimana jika obat antibiotik tersebut dipakai dalam jangka waktu yang lama?

Ternyata, minum antibiotik dalam jangka waktu panjang memberikan dampak buruk bagi tubuh, loh! Zat-zat yang terkandung dalam antibiotik dapat berujung melemahkan bakteri-bakteri pada usus, yang mana bakteri ini sebenarnya berperan penting dalam mencerna makanan.

Akibatnya, tubuh anak tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik karena sistem imun pun ikut menurun. Efek samping lainnya adalah anak jadi sering mengalami mual, muntah, diare, dan beragam gejala buruk lainnya.

6. Cacat bawaan lahir

Penyebab lainnya yang membuat tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik adalah kondisi cacat bawaan lahir. Contohnya, penyakit langka biliary atresia.

Penyakit biliary atresia adalah gangguan yang terjadi pada saluran empedu, yang juga merupakan bagian dari organ pencernaan manusia. Dalam penyakit ini, saluran empedu tidak bekerja normal dan menghambat aliran cairan empedu dari hati menuju usus.

Penyakit langka yang terjadi pada bayi yang baru lahir ini dapat berdampak pada kerusakan hati. Tubuh juga tidak bisa menyerap nutrisi seperti protein dan lemak akibat cairan empedu yang tidak bisa mencapai usus.

7. Terjangkit penyakit organ pencernaan lainnya

Pada umumnya, tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan semestinya karena mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Gangguan ini terjadi karena organ-organ pencernaan terinfeksi atau mengalami kerusakan.

Beberapa penyakit yang berasal dari organ pencernaan seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, cystic fibrosis, dan pankreatitis kronis dapat membuat kerja sistem tubuh untuk menyerap nutrisi terganggu.

Cara mengobati tubuh yang tidak bisa menyerap nutrisi

Tubuh yang tidak bisa menyerap nutrisi tentunya membuat tubuh menjadi lemas, tidak bertenaga, dan mudah terjangkit penyakit buruk lainnya. Oleh karena itu, penting sekali untuk segera mengobati gangguan malabsorbsi ini.

Jika tubuh anak mama mengalami kondisi seperti itu, maka Mama bisa mencoba beberapa cara penanganan berikut:

Itu dia beberapa penyebab tubuh anak tidak bisa menyerap nutrisi beserta cara pengobatannya yang perlu Mama ketahui.

Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan baru ya, Ma!

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website popmama.com. Situs http://harian-nasional.com/ adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs http://harian-nasional.com/ tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”