Cerita Nancy Leuhery Pelaku UMKM Asal Ambon yang Manfaatkan Digitalisasi untuk Perluas Pasar

Cerita Nancy Leuhery Pelaku UMKM Asal Ambon yang Manfaatkan Digitalisasi untuk Perluas Pasar

harian-nasional.com/ – Berkembangnya teknologi dan internet yang semakin pesat berdampak pada perkembangan digital marketing.

Kini untuk berjualan, para pelaku usaha dan pembeli tak perlu lagi harus saling bertatap muka, karena proses jual beli bisa dilakukan secara online.

Hal ini juga yang dilakukan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menangah ( UMKM ) di Kota Ambon, Maluku.

Mereka memilih penjualan secara digital, karena lebih efektif dalam memperluas promosi dan pemasaran produk.

Salah satu pelaku UMKM di Kota Ambon yang bergerak di bidang usaha kuliner dan kriya, Nancy Leuhery Runturambi di Ambon mengatakan, memanfaatkan digitalisasi dalam menjalani usaha dapat membantu menghemat biaya promosi.

“Selain itu jika dibandingkan dengan berjualan secara langsung, jualan online bermanfaat untuk mempermudah transaksi keuangan dan pemasaran produk,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/2/2023).

Dari klappertaart hingga rajut

Nancy memulai usaha kuliner dengan brand Gavrillo Klappertaart di Ambon sejak 2019, dari berjualan di sebuah pusat kuliner dan belum memikirkan strategi penjualan ke depan.

Namun di tahun 2020 bersamaan dengan munculnya pandemi Covid-19, Nancy memilih fokus usaha kriya rajut yang saat itu mendapat jumlah pesanan cukup banyak.

Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha memanfaatkan digitalisasi untuk mempromosikan produk, mengingat terbatasnya interaksi jual beli secara fisik di tengah pandemi.

Pada kesempatan yang sama ia mendapat dukungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindah) Provinsi Maluku, melalui Program Gerobak UMKM untuk menjual produk kuliner di ruang publik, yakni di pusat perbelanjaan di Ambon.

Ia pun melanjutkan bisnis klappertaartnya dan berjualan di sana.

Dukungan lain juga ia dapatkan dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Maluku untuk mengikuti kegiatan Karya Kreatif Maluku dan Indonesia Sharia Economic Festival (Isef), yang menampilkan produk burung tantina, dan menjadi produk pertama dari Maluku.

“Saya bersyukur usaha yang dilakukan perlahan membuahkan hasil, dengan penjualan produk kuliner klappertaart di sejumlah gerai, produk rajut semakin dikenal masyarakat di Kota Ambon maupun di luar Ambon,” kata Nancy.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Jhon Slarmanat menyatakan pemerintah membuka ruang bagi pelaku UMKM untuk berkembang.

“Kami berupaya membuka ruang yang cukup bagi seluruh eksistensi UMKM termasuk menghidupkan usaha dan produk, dengan memberikan kemudahan pengurusan izin dan ruang promosi bagi UMKM,” katanya.

Promosikan UMKM Anda dengan beriklan di jaringan Kompas Gramedia lewat . Konsultasikan strategi iklan bisnis Anda bersama tim sales sekarang.