Buntut Kelangkaan Minyakita, Kemendag Siap Rombak Jalur Pendistribusian

Buntut Kelangkaan Minyakita, Kemendag Siap Rombak Jalur Pendistribusian

harian-nasional.com/ – JAKARTA, Investor.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui kelanggkaan minyak goreng (migor) Minyakita di pasar tradisional bukan akibat kelangkaan stok. Namun dipicu masuknya Minyakita ke jaringan ritel modern dan pemasaran secara daring.Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Kemendag telah menerima banyak laporan terkait sulitnya masyarakat mendapatkan Minyakita di pasar-pasar tradisional.

“Bukan stoknya menipis. Minyakita ini kan memang produksinya 300.000 ton per bulan dan harusnya dibeli oleh ibu-ibu yang mestinya layak membeli, makanya pakai KTP. Karena kualitasnya bagus, pakai packing, semua orang beralih ke Minyakita. Dijualnya juga tidak hanya di pasar tradisional, tetapi juga di pasar modern dan online. Padahal, memang diproduksinya terbatas,” kata Mendag usai menghadiri acara pembukaan Bulan Literasi Kripto 2023, di Jakarta, Kamis (2/1/2023).

Oleh karena itu, dia mengatakan, pemerintah akan menertibkan penjualan Minyakita. Produk tersebut harus dijual di pasar tradisional, tidak boleh lagi dijual di ritel modern dan platform online. Di Indonesia, ada sekitar 20.000 pasar tradisional yang mendistribusikan Minyakita.

“Minyakita tidak boleh lagi dijual online, dijualnya di pasar tradisional. Nanti orang-orang yang di pasar yang bisa membeli. Nanti ada masalah lagi, di supermarket tidak ada. Ya memang ini untuk pasar-pasar, di online juga tidak boleh,” kata Mendag.

Selain itu, dia mengatakan, pemerintah akan menambah produksi Minyakita. “Saya sudah bilang, ditambah dulu. Kemarin 300.000 ton per bulan, saya minta tambah jadi 450.000 ton per bulan. Pengusaha juga sudah saya panggil. Tetapi kalau ini diumbar, masyarakat belinya Minyakita, ya tidak cukup juga. Makanya nanti hanya boleh dijual di pasar tradisional,” kata Mendag.