Idap Penyakit Langka, Nita Thalia Keluarkan Biaya Rp5 Miliar untuk Berobat

Idap Penyakit Langka, Nita Thalia Keluarkan Biaya Rp5 Miliar untuk Berobat

harian-nasional.com/

    97SHARES

Nita Thalia

Dream – Nita Thalia tengah berjuang untuk sembuh melawan kerusakan saraf otak stadium 4 yang diidapnya. Untuk sembuh dari penyakit ini, pedangdut 40 tahun ini sudah menelan biaya cukup banyak karena memilih berobat di luar negeri.

” Ya kurang lebih di atas Rp5 miliar. Karena, aku kan bukan berarti nggak mau berobat di Indonesia. Dokter di sini bagus juga, tapi mau cari alternatif lain,” kata Nita Thalia dalam tayangan Brownis, baru-baru ini.

Singapura dipilih Nita Thalia untuk mengobati penyakitnya karena merasa pengobatan di sana membuat dirinya nyaman.

” Karena, kata dokter di sini kalau 10 kali terapi nggak berhasil harus bedah otak. Aku kan jadi parno, jadi coba alternatif lain tidak operasi,” ujar dia.

© youtube

Terbukti setelah menjalani serangkaian pengobatan di sana, rasa sakit menghilang.

” Dokter juga bilang kalau penyakit ini tidak bisa sembuh total. Tapi aku yang rasakan sekarang tidak ada keluhan lagi, kayak sakit kepala,” imbuhnya.

Di sisi lain, Nita Thalia belum mengetahui penyebab utama penyakit langkanya ini berasal darimana.

” Faktor utamanya itu adalah bisa dari bakteri, virus atau infeksi. Tapi, kasus aku lain karena ini kan kategorinya langka dan belum ada obatnya. Tidak ditemukan adanya virus, bakteri atau infeksi. Jadi, terlalu banyak beban pikiran,” kata Nita Thalia.

Sebelumnya, penyanyi dangdut bernama Nita Yulianti mengaku mendapat diagnosa medis yang menyatakan terdapat kerusakan otak dalam tubuhnya.

” Jadi aku sama dokter didiagnosa mengalami kerusakan otak,” kata Nita Thalia dikutip Dream dari Pagi Pagi Ambyar, Senin 10 Oktober 2022.

© Nita Thalia cerita penyakit gangguan saraf otak

Menurut Nita, kondisi kerusakan saraf di bagian otak sebetulnay sudah diketahuinya sejak lima tahun lalu. Namun kala itu kondisinya masih berada di level dua.

” Waktu itu memang dokter sudah suruh terapi, mumpung masih belum parah banget,” kata Nita.

” Terus aku dikasih obat, vitamin, kalau bisa jangan terlalu diforsir kerjaan, cuma aku kan tulang punggung keluarga, aku enggak bisa,” imbuhnya.

Wanita 40 tahun ini mengatakan gejala awal yang kerap dirasakan adalah sakit kepala yang luar biasa. Gejala ini dialami Nita sekitar lima tahun yang lalu setelah pulang dari beraktivitas.

Semenjak mengalami sakit kepala yang parah, Nita nyaris tak bisa bekerja dan melakukan aktivitas apapun.

” Sering sakit kepala sering banget. Itu obat mengandung obat penenang jadi setiap minum obat itu harus tidur.”

Gejala sakit kepala itu belakangan kembali kambuh bahkan pernah membuatnya sampai jatuh pingsan. Tak hanya sekali, Nita beberapa kali tak sadarkan diri karena tidak sanggup menaan rasa sakit tersebut.

” Ada dua yang dirasakan kaya ditusuk-tusuk, kalau pas kambuh sampai ke punggung itu sakit. Pernah pingsan juga di atas kasur untungnya, pas adik aku bangunin kok diem aja, jadi dipikirkan aku udah nggak ada. itu udah beberapa kali,” kata Nita.

Nita akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter mengecek gejala sakit kepala yang kembali menyerangnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan Nita mengalami kerusakan saraf otak dan kini sudah meningkat ke level empat atau terakhir.

” ‘Ibu harus bed rest nggak bisa, kalau nggak istirahat takutnya pingsan pada saat kerja kepala membentur ke lantai itu fatal akibatnya bisa kematian’,” kata Nita menirukan ucapan dokter yang menjelaskan penyakitnya.

Beruntung Nita dibantu sahabatnya yang tinggal di Singapura dan berstatus sebagai seorang pengusaha. Dari bantuan sahabatnya itu, Nita bisa menjalani proses pengobatan yang biayanya ditanggung rekannya itu.

Tak hanya biaya pengobatan, Nita juga diberi tempat tinggal sementara selama enam bulan ketika menjalani terapi di negara tersebut.

” Jadi Allah itu kasih kemudahan buat aku,” kata Nita.

Wanita asal Bandung Jawa Barat bersyukur proses terapi yang dijalaninya menunjukan perkembangan yang siginifikan. Sakit kepala parah yang dirasakannya mulai berangsur berkurang.

” Alhamdulillah perkembangannya bagus. Sekarang saya tidak merasakan gejala sakit kepala apapun,” kata Nita Thalia.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website dream.co.id. Situs http://harian-nasional.com/ adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs http://harian-nasional.com/ tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”