Crypto  

Ungkap Bahaya AI untuk Peradaban Manusia, Geoffrey Hinton Cabut dari Google

Ungkap Bahaya AI untuk Peradaban Manusia, Geoffrey Hinton Cabut dari Google

harian-nasional.com/ – — Geoffrey Hinton, seorang tokoh terkemuka di bidang kecerdasan buatan (AI) dan dikenal sebagai “Godfather of AI”, mengundurkan diri dari Google dan menyatakan keprihatinannya tentang potensi bahaya AI.

Hinton percaya bahwa sistem AI saat ini belum cukup canggih untuk membuat keputusan penting. Sebaliknya, AI justru digunakan untuk manipulasi. Dia menyarankan agar lebih banyak penelitian dan pengembangan diperlukan untuk memastikan bahwa AI digunakan secara etis dan aman di masa depan.

Hinton menjadi tokoh paling depan dalam pengembangan AI di Google dalam satu dekade terakhir. Karena alasan etis jabatannya, dia tidak berani mengungkap apa yang ada di belakang atau dampak dari AI. Namun, dalam sebuah tweet pada 1 Mei, Hinton mengklarifikasi bahwa dia rela meninggalkan posisinya di Google agar dapat berbicara tentang bahaya AI.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, perhatian utamanya terhadap AI adalah penggunaannya yang telah membanjiri internet dengan foto, video, dan teks palsu. Dengan hasil yang menyerupai kecerdasan manusia, dia menyatakan keprihatinannya karena semakin banyak orang yang tidak bisa membedakan mana yang benar.

Kekhawatiran Hinton lainnya adalah teknologi AI sudah terbukti mengambil alih pekerjaan manusia. Di masa depan, dia yakin AI dapat menimbulkan ancaman bagi umat manusia karena kemampuannya mempelajari perilaku tak terduga dari sejumlah besar data yang dianalisisnya.

Selain itu yang paling berbahaya, dia menyoroti penggunaan AI dalam pengembangan teknologi persenjataan yang digunakan dalam Lethal Autonomous Weapons Systems (LAWS) atau sistem senjata otonom mematikan.

Hinton juga mengungkapkan penyesalan atas pekerjaannya itu.

“Saya menghibur diri dengan alasan normal: Jika saya tidak melakukannya, orang lain akan melakukannya.”

Dalam beberapa bulan terakhir, regulator, anggota parlemen, dan para eksekutif industri teknologi juga telah menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan AI.

Pada Maret, lebih dari 2.600 eksekutif dan peneliti teknologi menandatangani surat terbuka yang mendesak penghentian sementara pengembangan AI dengan alasan risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.

Kemudian pada April, 12 anggota parlemen Uni Eropa menandatangani surat serupa dan menyepakati Rancangan Undang-Undang (RUU) Uni Eropa (UE) yang mengklasifikasikan alat AI berdasarkan tingkat risikonya. Inggris bahkan menggelontorkan dana penelitian sebesar $125 juta atau sekitar Rp1,8 triliun untuk mendukung satuan tugas untuk pengembangan “AI yang aman.”

AI dan Kepalsuan

AI dilaporkan telah digunakan untuk hal yang disinformasi dan kepalsuan. Misalnya dalam bidang jurnalistik, beberapa media tertipu menerbitkan berita karena konten palsu. Di Jerman, bahkan AI digunakan untuk memalsukan wawancara.

Pada tanggal 1 Mei, Binance mengklaim menjadi korban dari sebuah kampanye yang berasal dari ChatGPT. Binance membagikan bukti chatbot yang mengklaim bahwa CEO mereka Changpeng Zhao atau CZ disebut sebagai anggota organisasi pemuda Partai Komunis Tiongkok.

Bot tersebut ditautkan ke artikel Forbes dan halaman LinkedIn yang diklaim sebagai sumber informasi, namun artikel tersebut tidak memiliki profil LinkedIn dan bukan milik CZ.

Akhri April silam, sekelompok orang yang iseng juga menggunakan ChatGPT untuk menipu media online kawakan seperti Daily Mail dan The Independent.

The Daily Mail menerbitkan sebuah cerita tentang seorang aktor Kanada yang mengaku bernama “Saint Von Colucci” yang dikatakan telah meninggal setelah operasi plastik karena ingin terlihat seperti bintang K-Pop.

Berita itu berasal dari siaran pers yang dikirim oleh entitas yang menyamar sebagai firma public relation dan menggunakan foto yang dibuat oleh AI.

Di bulan yang sama, media online Jerman Die Aktuelle menerbitkan sebuah wawancara imajiner dengan mantan pembalap FA Michael Schumacher menggunakan ChatGPT. Padahal Schumacher mengalami cedera otak serius dalam kecelakaan ski tahun 2013. Pihak keluarga Schumacher keberatan dengan berita tersebut dan akan mengambil tindakan hukum untuk menggugat Die Aktuelle.

Elon Musk, Sebut AI Ancam Peradaban tapi Dirikan Startup Pesaing OpenAI

In “Blockchain”

Dulu Dirikan OpenAI, Elon Musk Kini Minta Pengembangan AI Disetop Dulu

In “Teknochain”

Pengertian Token AI dan Contohnya

In “aset kripto”