Pertama di Dunia, Bergabung Bukan Bertarung

KREATIVITAS dalam mengemas sebuah pameran kini semakin beragam. Tak hanya memamerkan kualitas karya, tapi juga mengolaborasikan bermacam karya pilihan dari beberapa genre karya rupa yang disandingkan bersama.

Kolaborasi menarik itu tidak muncul di Jakarta atau Jogja, tapi justru di Banyuwangi. Pameran bertajuk Gambar pun Rebound tersebut menyelaraskan dengan slogan Banyuwangi Rebound yang digaungkan Pemerintah Daerah Banyuwangi untuk menyemangati warganya bangkit bersama setelah pandemi.

Pergelaran pameran bersama itu merupakan puncak rangkaian peringatan ulang tahun ke-23 Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pameran tersebut digelar selama lima hari mulai 26 hingga 30 Juli di Gedung Juang 45, Banyuwangi.

Sebanyak 122 karya rupa berupa lukisan, kartun, karikatur, ilustrasi, dan foto terpajang bersama, berbagi dinding dalam satu ruangan dengan penataan yang apik dan artistik. Pameran kolaborasi karya rupa beragam jenis di atas merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan dunia.

DAPAT ATENSI: Para pengunjung bisa menyaksikan pameran Gambar pun Rebound sampai Sabtu (30/7). (RAMADA KUSUMA/JAWA POS RADAR BANYUWANGI)

Lukisan karya pelukis kelas dunia Masdibyo, kartun dan karikatur karya Wahyu Kokkang, ilustrasi karya Budiono, serta foto dari beberapa fotografer ternama seperti Beky Subechi dan Sholihuddin (pemenang World Press Photo) memanjakan hati dan mata pengunjung.

Menggabungkan bermacam karya rupa seperti itu tidak mudah. Apalagi, dalam dunia seni rupa di negeri ini sering kali muncul pengotakan dan pengastaan yang sebenarnya tidak perlu. Namun, dengan niat baik dan semangat untuk mengedukasi publik lewat karya seni, peristiwa budaya yang langka itu terwujud.

Masdibyo, pelukis yang karyanya mendunia dan sudah puluhan kali pameran tunggal, berbesar hati dan berkenan karya-karyanya bersanding dengan karya foto, kartun, karikatur, dan ilustrasi.

’’Saya ingin bersama-sama mengedukasi publik bahwa karya rupa apa pun itu layak disandingkan untuk dinikmati bersama,” kata Masdibyo. ’’Jika orang mengukur dari pengalaman berpameran, teman-teman kartunis dan ilustrator Jawa Pos ini justru setiap hari sepanjang tahun berpameran di koran, dilihat puluhan ribu pembaca,” tambah seniman kelahiran Pacitan yang kini punya studio dan galeri di Pulau Jeju, Korsel, tersebut.

Budiono, ilustrator senior Jawa Pos, juga mengaku sangat senang dengan pameran bersama itu. ’’Ini pengalaman berharga bagi saya dan membuat saya makin bersemangat untuk berkarya lebih baik lagi,” tutur Budiono. (*)


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *