Menparekraf Dorong Santri Manfaatkan Teknologi Pemasaran Digital

Menparekraf Dorong Santri Manfaatkan Teknologi Pemasaran Digital

Malang: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong para santri yang ada di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi pemasaran berbasis digital dalam upaya untuk membuka lapangan kerja baru.
 
“Kami harapkan para santri yang produknya sudah ditampilkan, bisa lebih mahir menggunakan digital marketing. Karena ini tahapan kita untuk mencetak 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini,” kata Sandiaga, dilansir dari Antara, Kamis, 30 Juni 2022.
 
Dalam kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang tersebut, Sandiaga mengatakan pada era revolusi industri seperti saat ini digitalisasi menjadi salah satu hal penting untuk memasarkan produk, khususnya yang dihasilkan oleh para santri.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia berharap ke depan seluruh pemasaran produk yang dihasilkan oleh para santri di Indonesia termasuk Bahrul Maghfiroh Malang tersebut bisa memanfaatkan platform pemasaran berbasis digital. “Nanti Bahrul Maghfiroh akan 95 persen akan dijual melalui digitalisasi, melalui platform digital. Pengalaman guru terbaik, yang akan menampakkan kesuksesan,” ujarnya.

Dirinya menambahkan para santri diharapkan juga mampu mengambil risiko dalam membuka usaha yang dirintisnya. Menurutnya kegagalan dalam berusaha memang biasa terjadi, namun hal itu merupakan langkah utama untuk menuju kesuksesan.
 
“Ketika belum berhasil akan berusaha lebih keras, bersyukur, bersabar. Tidak ada orang sukses yang tidak berani mengambil risiko. Kegagalan anak tangga menuju kesuksesan. Inovasi, tidak ada orang yang sukses tanpa inovasi,” ucapnya.
 
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Muhammad Bisri mengungkapkan, usai para santri memanfaatkan teknologi pemasaran digital, produk yang dihasilkan mulai diminati pasar dan mampu menghasilkan keuntungan.
 
Salah produk yang dijual dengan memanfaatkan teknologi pemasaran secara digital tersebut adalah bunga anggrek. Produk tersebut awalnya dipasarkan secara konvensional dan saat ini sudah mulai menggunakan platform digital.
 
“Sekarang sudah pakai medsos, sudah mulai laris, sudah menghasilkan uang. Pelatihan digital marketing ini, agar para santri bisa mengenal sejak dini,” pungkasnya.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *