harian-nasional.com/ – Data detektif on-chain, Lookonchain mencatat bandar “0xedcfe” menukar 20,62 WBTC senilai $590.000, 17 miliar CULT senilai $90.000, 44.194 UNI senilai $235.000, dan 19,96 ETH senilai $37.000 dalam transaksi tersebut. Sebagai gantinya, sang bandar menerima 1,72 triliun PEPE, dengan harga beli PEPE di kisaran sebesar $0,0000005533 pada 4 Mei.
Harga PEPE kemudian naik tajam dalam hitungan beberapa jam yang membuat sang bandar berhasil meraup cuan margin keuntungan $1,23 juta. Terkini, profit “0xedcfe” makin bertambah lantaran nilai 1,72 triliun PEPE miliknya merangkak dari $2,19 juta menjadi sekitar $3,8 juta, dengan kisaran profit terkini lebih dari Rp40 miliar.
Pepe Semakin Populer
Token yang baru diluncurkan 15 April lalu ini semakin popular dan telah banyak diadopsi oleh para pelaku pasar kripto. Data Etherscan mencatat sejauh ini sudah ada lebih dari 92.000 wallet yang mengkoleksi PEPE sebagai portofolio asetnya.
Tingkat adopsi PEPE yang bergerak cepat salah satunya dipicu pelistingan token di sejumlah bursa sentral terkenal seperti Huobi, OKX, Gate.io, dan MEXC. Pada 3 Mei lalu, BitMEX ikut melisting PEPE. Exchange ini bahkan telah membuka perdagangan futures dengan trading pair PEPEUSD dan PEPEUSDT dan memungkinkan pedagang untuk berdagang dalam posisi long dan short dengan leverage hingga 50x.
Harga koin yang terinspirasi dari meme Pepe The Frog buatan Matt Furie ini juga terus menanjak sampai sejauh ini. Data dari CoinmarketCap menunjukkan harga PEPE telah meroket lebih dari 80% dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga PEPE diperdagangkan di kisaran $0,0000022 per keping.
Seiring menanjaknya harga PEPE, koin ini juga menjadi salah satu kripto yang paling banyak dilikuidasi beberapa hari terakhir. Data Coinglass menunjukkan total likuidasi atas PEPE dalam 24 jam terakhir mencapai $9,58 juta. Hanya kalah dari Ether (ETH), Bitcoin (BTC), dan mengungguli Solana (SOL), Optimism (OP), Arbitrum (ARB), serta kripto pendatang anyar, Sui.
