Crypto  

Tiongkok Akan Bangun Pusat Penelitian Blockchain di Beijing

Tiongkok Akan Bangun Pusat Penelitian Blockchain di Beijing

harian-nasional.com/ – Tiongkok sedang merencanakan pembangunan pusat penelitian untuk blockchain di Beijing. Demikian dilaporkan South China Morning Post, baru-baru ini.

Negeri Tiongkok termasuk yang pertama mendukung industri ini, terutama ketika sebagian besar populasi dunia belum melek dengan cryptocurrency.

Namun ketika kemudian setiap negara yang tampaknya maju ke sektor ini, Tiongkok telah memutuskan untuk secara terang-terangan melarang semua hal tentang cryptocurrency.

Negeri Tirai Bambu dengan jelas menghancurkan raksasa penambangan Bitcoin yang terkenal dan memberlakukan larangan luas terhadap industri ini.

“Sebaliknya, negara tersebut memiliki perasaan campur aduk tentang metaverse dan NFT. Di mana Tiongkok kini telah banyak mengadopsi teknologi blockchain,” terang Watcher Guru menanggapi laporan tersebut.

Menurut Watcher Guru, Tiongkok berencana untuk mendorong blockchain sambil mempertahankan larangan cryptocurrency.

Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok telah memberikan lampu hijau pada Microchip Research Institute untuk memimpin jalannya ‘penelitian pemanfaatan blockchain untuk sektor industri.

Lembaga baru yang dinamakan Pusat Inovasi Teknologi Blockchain Nasional itu diharapkan bisa memberikan sumbangsih nyata terhadap kelangsungan industri Tiongkok di masa depan.

“Pusat ini akan fokus pada area blockchain mengenai teori dasar, perangkat lunak, dan perangkat keras, dengan tujuan untuk mengembangkan teknologi kunci terkait dan aplikasi industri,” surat kabar SCMP melaporkan pada hari Rabu.

Pusat ini akan menjadikan blockchain sebagai bagian penting dari infrastruktur digital baru Tiongkok.

Inovasi blockchain baru akan dipandu oleh Beijing Academy of Blockchain dan Edge Computing.

Melansir dari BeinCrypto, Dipilihnya Microchip Reseach Intitute sebagai pemimpin dalam penelitian ini bukanlah tanpa alasan.

“Rekam jejak entitas itu yang selama ini terbukti berhasil mengembangkan distributed ledger technology (DLT) menjadi salah satu alasannya. Mereka merupakan entitas yang turut memimpin pengembangan blockchain publik pertama Tiongkok, yaitu Chang’an Chain,” terang BeinCrypto dalam laporannya, belum lama ini.

Proyek yang diklaim mulai diadopsi secara masif pada 2022 itu sudah memiliki banyak terobosan teknologi inti, dengan teknologi komunikasi jaringan peer-to-peer (P2) skala Liquid Ruoshui sudah mampu mendukung jaringan dinamis dari jutaan node. [ab]