Sekjen PBB Serukan Lebih Banyak Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Suriah: Orang-orang Sekarat

Sekjen PBB Serukan Lebih Banyak Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Suriah: Orang-orang Sekarat

harian-nasional.com/ – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres meminta bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi dikirim lebih banyak ke wilayah Suriah bagian barat daya. PBB menilai, tingkat keparahan situasi pascagempa lebih dirasakan masyarakat yang mendiami wilayah itu.

Hal itu disampaikan Sekjen PBB saat memberi imbauan kepada masyarakat dunia untuk bersama-sama membantu Turki dan Suriah yang sedang menderita atas musibah gempa magnitudo 7,8 pada awal pekan ini, Senin, 6 Februari 2023.

“Kita harus mengutamakan masyarakat,” ujar Antonio Guterres mengawali rilis pers di Markas Besar PBB di New York, AS. “Sekarang waktunya untuk membantu warga Turki dan Suriah yang terdampak gempa dahsyat,” ujarnya lagi, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 10 Februari 2023.

Menurut Guterres, pengiriman bantuan kemanusiaan lebih banyak terpusat ke Turki , sedangkan penyaluran bantuan ke wilayah terdampak di Suriah terlihat begitu lambat.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Martin Griffiths, dilaporkan masih berada di Turki . Griffiths mendatangi Gaziantep di Turki sebagai utusan PBB. Setelahnya, dia akan bergerak ke Aleppo dan Damaskus di Suriah .

“Banyak bantuan sedang dalam perjalanan, tetapi lebih banyak lagi yang dibutuhkan,” ujarnya dalam seruan tegas.

Dijelaskan Guterres, perjalanan ke Suriah menjadi lebih lama lantaran kondisi jalan penghubung telah dipastikan rusak akibat gempa .

“Jalanan rusak. Orang-orang sekarat. (Kami berupaya) mencari semua jalan yang memungkinkan untuk memberikan bantuan dan personil ke semua wilayah terdampak,” ujarnya menerangkan.

Dalam ingatan Guterres, masyarakat Suriah bagian barat daya yang merupakan zona perang. Hal itu akan menambah derita masyarakat yang kini terdampak gempa .

“Pada kunjungan lalu, saya benar-benar tergerak dengan solidaritas orang-orang yang mau membukakan pintu rumah dan hati mereka. Sekarang rumah mereka rusak dan hati mereka hancur,” ujar mantan kepala badan pengungsi PBB UNHCR itu.

White Helmets, organisasi tanggap darurat yang satu-satunya beroperasi di Suriah barat daya, mengeklaim belum menerima dukungan dari tim penyelamat internasional mana pun.

White Helmets menilai, perlakuan masyarakat internasional dalam menyalurkan bantuan kepada Turki dengan 10 provinsi terdampak gempa bumi, belum turut dirasakan oleh mereka.

“Sejauh yang saya tahu, kami belum menerima dukungan internasional,” ujar Oubadah Alwan, koordinator media White Helmets.

Bahkan, White Helmets mengaku situasi akibat gempa bumi di Suriah barat laut makin menambah penderitaan mereka.

“Apa yang terjadi di luar kapasitas kami, Situasinya sangat buruk dan sangat suram di lapangan saat ini,” ujarnya lagi.***