Review Mi TV Stick: Cara Praktis Membuat TV Biasa Menjadi Smart TV

Review Mi TV Stick: Cara Praktis Membuat TV Biasa Menjadi Smart TV

harian-nasional.com/ – Bagi Anda yang hanya memiliki TV biasa alias bukan smart TV dan ingin menikmati fitur yang ada pada smart TV, mungkin merasa terlalu mahal jika sampai harus mengganti TV dengan yang baru. Oleh karena itu, Xiaomi menawarkan cara yang lebih terjangkau dan praktis, yakni dengan menghadirkan Mi TV Stick. Secara umum, perangkat ini akan membuat TV biasa menjadi smart TV dengan memasangnya pada porta HDMI.

Jika biasanya perangkat sejenis memiliki dimensi berbentuk kotak cukup besar untuk diletakkan di permukaan datar, Mi TV Stick memiliki ukuran kecil; mirip dengan USB flash disk, tetapi dengan dimensi lebih besar. Bisa dibilang Mi TV Stick adalah sebuah stick PC. Untuk mengoperasikannya cukup menancapkannya ke porta HDMI yang ada pada TV biasa Anda. Bahkan, jika TV tersebut terbilang jadul dan tidak memiliki porta HDMI, Anda masih bisa menggunakannya dengan memanfaatkan adaptor HDMI ke Composite yang mesti dibeli secara terpisah. Sebenarnya, tidak hanya TV biasa saja yang bisa dibuat pintar, tetapi perangkat seperti monitor ataupun proyektor, juga bisa selama memiliki konektor yang mendukung.

Mi TV Stick mendukung sampai resolusi Full HD; sudah mumpuni digunakan pada TV sampai ukuran 43 inci. Bagi TV berukuran lebih kecil atau memiliki dukungan resolusi lebih rendah, Mi TV Stick juga menyediakan pilihan resolusi mulai dari 480p @ 60 Hz sampai 1080p @ 60 Hz. Tersedia pula pilihan Auto Switch sehingga perangkat dapat menyesuaikan secara otomatis resolusi pada TV yang digunakan.

Mi TV Stick mendukung surround sound Dolby & DTS. Hanya saja karena tidak ada porta audio sendiri maka keluaran suara hanya mengandalkan sistem audio yang digunakan TV. Jadi jika ingin mengoptimalkan audionya, pastikan TV yang digunakan memiliki porta Audio Out dan menggunakan speaker eksternal.

Untuk asupan daya, Mi TV Stick mesti terhubung ke jala-jala memanfaatkan adaptor dengan konektor micro-USB. Setelah terpasang, nantinya perangkat akan melakukan boot dan proses pemasangan setelah dipasangkan pada porta HDMI mengikuti panduan melalui langkah-langkah yang ditunjukkan. Pastikan pula jaringan Wi-Fi berada pada jangkauan dan mendapatkan sinyal yang stabil. Setelah berhasil, perangkat akan langsung menampilkan halaman muka yang terdiri dari beberapa aplikasi ataupun layanan streaming populer seperti Netflix, Prime Video, iFlix, Spotify, dan YouTube.

Karena berbasis Android 9.0, di dalamnya sudah terdapat pula Google Play Store yang memungkinkan Anda untuk menambahkan beberapa aplikasi maupun gim. Namun, tentu saja karena berbeda dengan smartphone, jumlah aplikasi yang bisa dipasang lebih sedikit dan terbatas.

Mi TV Stick dipersenjatai dengan SoC yang mengandung CPU quad core Cortex-A53 dan GPU ARM Mali-450. SoC ini ditemani memori utama 1 GB serta media simpan internal 8 GB. Media simpan internalnya sendiri saat kami jalankan pertama kali masih menyisakan kapasitas kosong sekitar 5 GB. Untuk smart TV, kapasitas ini masih terbilang lega karena aplikasi yang mendukung smart TV rata-rata memiliki ukuran tidak besar. Kapasitas penyimpanan tersebut masih mencukupi untuk menampung beberapa aplikasi tambahan. Jadi Anda masih bisa memasang beberapa aplikasi streaming lain yang belum tersedia seperti Disney+ Hotstar, HBO Go, dan Catchplay.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa memasang beberapa gim yang tersedia di Google Play Store. Namun, karena keterbatasan dukungan gim serta spesifikasi yang tidak terlalu tinggi, tidak semua gim yang ada bisa berjalan lancar.

Kami sendiri mencoba memasang dan menjalankan gim balap seperti Beach Buggy Racing. Hasilnya memang tidak terlalu mulus, tetapi masih tergolong bisa dimainkan. Jangan khawatir, masih ada beberapa gim lebih sederhana yang masih cukup nyaman dimainkan dan menjadi alternatif saat bosan menonton film.

Menariknya, untuk mengendalikan gim tersebut, Anda bisa memanfaatkan remote control. Karena Mi TV Stick mendukung koneksi Bluetooth, Anda bisa menambahkan beberapa perangkat lain seperti mouse, kibor, ataupun gamepad. Dengannya, mengoperasikan aplikasi atau gim jadi lebih mudah dan menyenangkan.

Selain fungsi navigasi, remote control-nya dilengkapi tombol khusus untuk mengakses layanan Google Assistant, Netflix, dan Amazon Prime Video. Terdapat pula mikrofon khusus untuk fungsi Google Assistant sehingga memudahkan Anda untuk memerintah melalui suara, tanpa perlu mengetik melalui remote control yang jelas lebih rumit. Tidak ketinggalan, ada fitur Chromecast pada perangkat ini untuk menayangkan konten dari layar smartphone langsung ke layar TV secara mudah.

Kami mencoba Mi TV Stick selama beberapa waktu dan mendapati perangkat bisa berfungsi dan berjalan dengan lancar. Meski tidak selalu, tetapi kami beberapa kali mendapati tampilan mengalami lag saat sedang menonton siaran ataupun ketika melakukan navigasi. Begitu pula dengan respons Google Assistant yang terasa lemot sehingga sering kali terjadi komunikasi yang tidak sesuai. Ini biasanya terjadi setelah menjalankan beberapa aplikasi. Kami menduga ukuran memori utama yang terlalu kecil bisa menjadi penyebabnya. Solusinya adalah dengan mematikan perangkat dan menyalakannya kembali.

Kesimpulan

Mi TV Stick jadi pilihan murah dan mudah bagi Anda yang memiliki TV biasa tapi ingin merasakan fitur-fitur yang ada pada smart TV berbasis Android tanpa harus mengganti TV. Perangkat ini juga bisa jadi solusi bagi Anda yang merasa layar smartphone terlalu kecil untuk menonton Netflix, Disney+ Hotstar, YouTube, dan lainnya. Kekurangannya pun bisa dimaklumi mengingat harganya.

Plus: Instalasi dan pengoperasian mudah; ringkas; ada Chromecast, remote control dengan fungsi lengkap, bisa digunakan untuk perangkat lain seperti proyektor dan monitor.

Minus: Kapasitas memori utama kurang besar.

Spesifikasi

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website infokomputer.grid.id. Situs http://harian-nasional.com/ adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs http://harian-nasional.com/ tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”