Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Area Stadion, Satu Suporter di Liga Argentina Tewas

Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Area Stadion, Satu Suporter di Liga Argentina Tewas

harian-nasional.com/ – Peristiwa memilukan dari dunia sepak bola kembali terjadi setelah seorang suporter tewas akibat terkena gas air mata .

Satu orang tewas setelah bentrokan antara suporter dan polisi saat pertandingan Liga Argentina antara Gimnasia La Plata vs Boca Juniors Kamis malam waktu setempat.

Laga Gimnasia La Plata vs Boca Juniors harus dihentikan pada menit ke-9 oleh wasit Hernan Mastrangelo ketika terjadi insiden di luar stadion antara polisi dengan suporter.

Kericuhan ini menyebabkan polisi menembakkan gas air mata ke area stadion dengan alasan keamanan untuk mengendalikan situasi.

Dilansir dari ESPN, pihak berwenang mengatakan bahwa suporter dari Gimnasia La Plata sebagai tuan rumah mencoba memaksa masuk ke dalam stadion yang sudah penuh sesak.

Polisi lantas menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk memaksa para suporter mundur dari area masuk stadion.

Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni, mengonfirmasi satu orang meninggal akibat insiden memilukan ini.

“Korban meninggal karena masalah jantung saat dibawa ke rumah sakit,” katanya dikutip dari ESPN.

Terlihat dari beberapa gambar saat kericuhan di dalam stadion, gas air mata memasuki lapangan lalu mengenai para pemain dan suporter yang langsung menutupi wajah mereka.

Ada juga suporter lainnya yang bergegas memasuki lapangan untuk mencari jalan keluar guna menghindari tembakkan gas air mata dari polisi.

Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengutuk keras insiden dan kekerasan kepada suporter di pertandingan Gimnasia La Plata vs Boca Juniors .

“AFA sangat menolak peristiwa yang terjadi hari ini di sekitar stadion Gimnasia dan menyatakan komitmen untuk terus berupaya memberantas insiden semacam ini yang menodai semangat sepak bola,” kata pernyataan itu melalui akun Twitter Asosiasi Sepak Bola Argentina.

Di laga tersebut, hanya suporter dari Gimnasia saja yang berada di Stadion Juan Carmelo Zerillo, La Plata. Ini karena pihak terkait dari provinsi Buenos Aires melarang pendukung tim tamu yakni Boca Juniors untuk hadir sejak 2013 akibat sering terjadi kericuhan.

Insiden penembakan gas air mata kepada suporter di Liga Argentina terjadi kurang dari satu minggu setelah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.

Peristiwa ini terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menyebabkan kurang lebih 131 korban tewas setelah polisi menembakkan gas air mata ke dalam stadion.

Aksi ini menimbulkan kepanikan dari suporter dan sebagian dari mereka meninggal dunia akibat kehabisan oksigen maupun terinjak-injak.

Buntut dari Tragedi Kanjuruhan, Kapolri mencopot jabatan Kapolres Malang beserta 9 jajaran kepolisian lainnya, sedangkan 18 lainnya tengah dalam penyelidikan.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs http://harian-nasional.com/ adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs http://harian-nasional.com/ tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”