Perkembangan Terbaru Kasus Cacar Monyet di Amerika Serikat Menurut CDC

Perkembangan Terbaru Kasus Cacar Monyet di Amerika Serikat Menurut CDC

harian-nasional.com/ – Cacar monyet sempat menghantui seluruh negeri, bahkan beberapa orang di Indonesia pun sempat ikut terkena wabahnya.

Namun bagaimana situasi terbaru cacar monyet atau monkeypox di Amerika?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( CDC ) mereka tengah fokus mengupayakan vaksinasi pada orang-orang yang paling rentan terinfeksi.

Dalam laporan baru, CDC mengatakan bahwa penyebaran cacar monyet di Amerika Serikat melambat setidaknya untuk saat ini.

Pada 23 September 2022, ada 24.846 kasus yang dilaporkan di seluruh 50 negara bagian, Distrik Columbia, dan Puerto Rico dengan 94 persen di antaranya adalah pria. Total kasus global yang dilaporkan adalah 68.428.

Laporan CDC memprediksi bahwa transmisi domestik dari monkeypox di Amerika Serikat tidak mungkin dihilangkan dalam waktu dekat.

Meskipun cacar monyet biasanya tidak berakibat fatal, dalam beberapa kasus, orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah dianggap sangat rentan terhadap risiko ini.

Gejala-gejala yang timbul pada pasien cacar monyet di antaranya pembengkakan kelenjar getah bening, demam, nyeri otot, dan ruam seperti lepuh yang menyakitkan muncul di wajah atau di tempat infeksi. Ruam biasanya mengering dalam satu atau dua minggu.

Data CDC menunjukkan bahwa di Amerika Serikat , infeksi cacar monyet saat ini cenderung terjadi sebagian besar di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.

Infeksi cacar monyet membutuhkan kontak pribadi yang dekat.

Cacar monyet dapat menyebar melalui napas orang yang terinfeksi selama kontak fisik yang intim, seperti berciuman, berhubungan seks, atau berpelukan.

Hal ini juga dapat ditularkan melalui air liur dengan kontak langsung dengan cairan dari luka, dan oleh ruam menular.

Kabar baiknya adalah bahwa ada vaksin yang efektif untuk melawan cacar monyet , berdasarkan vaksin untuk cacar yang serupa secara genetik.

CDC mendorong orang-orang yang paling berisiko untuk divaksinasi, tetapi saat ini tidak merekomendasikan vaksinasi untuk populasi umum AS.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs http://harian-nasional.com/ adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs http://harian-nasional.com/ tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”