Pentingnya Speed Control Motor DC

Penemuan speed control motor dc pada abad ke 18 menjadi satu diantara pengembangan yang berpengaruh ke semua industri di dunia, terutamanya di Inggris dan negara-negara Eropa sekelilingnya. Karena, pengembangan ini bukanlah dibuat secara detil untuk satu tipe industri saja, tetapi semua sektor industri kekinian pada periode itu.

Hingga kini, speed Control motor DC juga masih dipakai. Dan tentu saja, versus motor DC sekarang ini telah berkembang lebih hebat dibanding saat pertama kali diketemukan.

Dalam dunia sistem automasi, mechanical engineering dan industrial engineering, pahami bagaimanakah cara kerja dan keutamaan speed Control motor DC jadi pengetahuan paling dasar yang harus dijumpai.

Pengertian Control Motor DC

Speed Control motor DC ialah komponen dengan peranan untuk atur putaran pada motor DC. Karena putaran motor DC dapat bervariatif, dan tingkat putaran yang diperlukan juga bervariasi tergantung pada peranan dari motor itu, karena itu diperlukan speed Control untuk mengatur kecepatan motor.

Dengan begitu motor dapat bekerja dengan tingkat putaran yang cukup supaya kerja dapat usai, tetapi tidak begitu tinggi sampai terjadi pemborosan energi dan percepat motor jadi worn out.

Control ini dilaksanakan menggunakan Control device, di mana putaran dapat ditata dengan manual atau secara automatis. Speed Control motor berlainan dengan speed regulation.

Pada speed regulation, kecepatan putaran motor berbeda berdasar beban yang dikasih ke motor itu. Makin tinggi beban, karena itu putarannya makin lambat. Dan dengan Control piranti, kita dapat atur putaran motor tak perlu menukar beban pada motor.

Jenis-jenis Speed Control Motor DC

Secara garis besar, ada 2 tipe speed Control motor, yakni:

  • Armature controlled technique
  • Field controlled technique

Perbedaannya cuma dari bagaimana cara speed Control mengganti putaran pada motor.

Pada Armature controlled technique, ada 3 kelompok bagi lagi, yakni:

  • Armature controlled resistance
  • Shunted armature Control
  • Armature terminal voltage

Bagaimana Cara Kerja Speed Control pada Motor DC?

Tidak seperti motor AC, motor DC memakai direct current untuk sumber tenaganya. Maka dari itu, alat ini lebih gampang untuk diganti macam kecepatan dan perputarannya.

Motor DC punyai karakter yang dicontohkan oleh torque-speed curve, di mana kecepatan dan beban torsi seimbang secara terbalik.

Torque-speed curve yang berbeda akan menyebabkan peralihan voltase yang terterima oleh motor.

Pentingnya Penggunaan Speed Control Motor DC

Berdasarkan speed Control pada suatu mesin menggenggam peranan yang penting. Ini karena tinggi rendahnya putaran motor akan memengaruhi pada peranan mesin secara keseluruhan. Akhirnya, alat kecil ini akan memberikan dampak pada perform, outcome, dan efektivitas dari mesin itu.

Selain itu, awalnya juga disebutkan jika tiap motor punyai tingkat putaran yang berbeda. Dan setiap mesin dari sektor produksi, pump, warehousing, atau sektor industri yang lain memerlukan putaran motor dengan tingkat bervariatif.

Maka dari itu, speed control motor dapat menolong kita capai tingkat putaran untuk penuhi keperluan setiap mesin tak perlu mengganti beban dari motor itu dan memaksa motor bekerja semaksimal kemungkinan sampai terjadi overheating.

Penggunaan speed Control motor dapat diketemukan pada industri yang memakai pump installation.

Karena kekuatan dari pump berubah-ubah, karena itu conveyor belt memerlukan tingkat putaran motor bervariatif supaya bisa menyamakan dengan keperluan dari pump tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan speed Control motor untuk pastikan conveyor belt tetap sync dengan alat yang lain tak perlu menukar beban dari motor lewat cara manual. Itulah kenapa, instalasi pada industri itu memerlukan speed Control dengan automatic Control piranti.

Anda bisa juga memakai manual control piranti, tetapi nanti kecepatan motor harus terus dipantau dari hari ke hari dan melakukan eksperimen sampai menemukan tingkat putaran paling cocok untuk keperluan.

Manual Control piranti umumnya dipantau oleh operator yang memahami mengenai dunia motor dan mechanical engineering.

Bila motor cuma di seting ke kecepatan optimal dengan manual, meskipun telah memakai speed Control, karena itu performnya tidak akan efisien. Motor justru akan worn out, tidak dapat bekerja, mengakibatkan downtime tidak tersangka, dan malam mengusik produktivitas industri.