harian-nasional.com/ – Kebanyakan orang Amerika Serikat yang mendapat dana bantuan dari paket stimulus pemerintah menggunakan uangnya untuk investasi di saham dan Bitcoin.
Hal tersebut terungkap dari survey yang dilakukan oleh Mizuho Securities, pada awal pekan ini. Survey tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa dua dari lima orang penerima bantuan Covid-19 ini menyatakan akan menghabiskan sebagian dana tersebut untuk berinvestasi baik di saham maupun Bitcoin.
Pemerintah AS telah meneken dan membuat Undang-undang terkait dengan penyaluran dana bantuan ini. Tak tanggung-tanggung dana yang dikucurkan oleh Pemerintah Paman Sam ini sebesar US$ 1,9 triliun atau setara dengan Rp 27.369 triliun. Alokasi anggaran tersebut merupakan program bantuan yang paling besar sepanjang sejarah.
Masing-masing warga yang terkena dampak pandemi, khususnya rumah tangga, menerima bantuan senilai: US$ 1.400 (Rp 20 juta) dan tunjangan pengangguran setiap pekan sebesar US$ 300 (Rp 4,3 juta) hingga September 2021.
LIHAT JUGA: Paket Stimulus AS Diprediksi Berdampak Positif Bagi Pasar Bitcoin
Dikutip dari Yahoo Finance, survey Mizuho memperkirakan sebanyak 10%, atau hampir $ 40 miliar dari dana bantuan langsung kloter pertama senilai $ 380 miliar, digunakan untuk membeli Bitcoin dan investasi saham.
http://
Direktur pelaksana Mizuho Dan Dolev dan timnya mensurvei sekitar 235 orang dengan pendapatan rumah tangga kurang dari $ 150.000. Dari jumlah itu, sekitar 200 mengatakan mereka berharap menerima pembayaran stimulus langsung putaran ketiga dalam beberapa hari mendatang.
LIHAT JUGA: Mantan Duta Besar China untuk Amerika Jadi Penasehat Binance
“Survei tersebut memperkirakan bahwa Bitcoin akan mendapat 60% dari total pengeluaran investasi tambahan. Kami menghitungnya dapat menambahkan sebanyak 2-3% ke nilai pasar bitcoin saat ini $ 1,1 triliun,” tulis Dolev.
ARTIKEL TERKAIT:
Setelah Capai Harga Tertinggi, Bagaimana Pergerakan Bitcoin Selanjutnya?
Tren Bitcoin Terus Meroket, Jauh Meninggalkan Emas
