Mengenal Apa Itu Stunting, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Mengenal Apa Itu Stunting, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

harian-nasional.com/ – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting bisa terjadi akibat kekurangan gizi kronis atau infeksi berulang.

Kekurangan gizi kronis bisa terjadi karena faktor sosio-ekonomi (kemiskinan), penelantaran, pengetahuan yang rendah terkait kecukupan ASI, dan keterbatasan bahan makanan setempat. Adapun infeksi berulang bisa disebabkan oleh kebersihan personal dan lingkungan yang buruk.

Selain itu, stunting juga dapat terjadi akibat penyakit jantung bawaan, alergi susu sapi, dan kelainan metabolisme bawaan.

Salah satu ciri stunting ditandai dengan tinggi badan anak berada di bawah standar. Kendati demikian, bukan semua berarti balita yang berukuran pendek mengalami stunting , melainkan anak yang mengalami stunting pasti berukuran pendek.

Stunting dapat berdampak buruk pada kesehatan, yakni gagal tumbuh dan adanya hambatan perkembangan kognitif dan motorik, serta gangguan metabolik pada saat dewasa.

Selain kesehatan, stunting juga berdampak pada ekonomi di Indonesia karena berpotensi menimbulkan kerugian setiap tahunnya sebesar 2-3 persen Produk domestik bruto (GDP).

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pencegahan terjadinya stunting . Saat memasuki usia remaja putri, stunting bisa dicegah dengan melakukan skrining anemia dan mengonsumsi tablet tambah darah.

Selama masa kehamilan, disarankan untuk memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium yang harus tercukupi. Ibu hamil juga disarankan rutin memeriksa kondisi kehamilan ke dokter.

Pada anak balita, stunting bisa dicegah dengan menerapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sesaat setelah bayi lahir. Berikan ASI eksklusif hingga anak berusia 6 bulan dan diteruskan dengan MPASI yang bergizi.

Selain itu, anak juga perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter atau Posyandu secara berkala untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya. Perhatikan jadwal imunisasi rutin agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit. Kemudian, lakukan pemantauan tumbuh kembang berat badan anak agar tidak di bawah rata-rata.

Dirangkum Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Kementerian Kesehatan pada 9 Februari 2023, stunting juga bisa dicegah dengan cara menerapkan gaya hidup sehat dan bersih, seperti mencuci tangan sebelum makan, minum air yang bersih, sanitasi sehat, dan sebagainya.***