harian-nasional.com/ – Pemerintah Iran menuding aktivitas penambangan (mining) Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sebagai biang kerok pemadaman listruk di sejumlah kota. Aktivitas tersebut dituding telah membebani jaringan listrik di negeri persia tersebut.
Sejumlah netizen Iran komplain atas pemadaman listrik tersebut. Adapun, kota-kota yang mengalami blackout atau pemadaman listrik ini antara lain Teheran, Masyhad, Tabriz, dan Urmia. Sejumlah kota tersebut mengalami pemadaman berulang kali.
Dikutip dari Associated Press, Iran menjadi salah satu tempat dengan aktivitas penamabangan kripto tertinggi di dunia. Dalam sehari, para penambang ini menggunakan jaringan listrik sebesar 450MW perhari.
Tingginya aktivitas penambangan mata uang ini salah satunya disebabkan oleh kebijakan mantan Presuden Amerika Serikat Donald Trump yang kembali memberlakukan sanksi kepada Iran. Sanksi ini membuat masyarakat Iran melakukan aktivitas penambangan kripto secara ilegal.
Selain itu, Iran menjadi negara tujuan para penambang kripto dari China. Aljazeera melaporkan, hal itu disebabkan oleh harga listrik di Iran yang terbilang rendah. Harganya sebesar 4 sen/kWh, sedangkan di Amerika Serikat harga listrik mencapai 13 sen/kWh.
Dengan kejadian ini, perusahaan listrik negara Iran, Tavanir, menutup akses listrik bagi penambang ilegal. Menurut laporan Associated Press, Pemerintah Iran pun telah menutup 1.600 pusat penambangan kripto ilegal.
Yuk, pantengin terus untuk informasi dan edukasi soal saham dan mata uang kripto
Disclaimer:
Perdagangan atau investasi digital asset atau mata uang kripto (Bitcoin, Ethereum, dll) merupakan aktivitas beresiko tinggi. Sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi ketahui dulu resikonya. Perdagangan Digital Asset sebaiknya dilakukan pada platform exchange yang terdaftar di Bappebti.
Kami tidak memaksa Anda untuk membeli atau menjual aset digital ini, sebagai investasi, atau aksi mencari keuntungan. Pahami dulu lebih dalam sebelum memutuskan berinvestasi mata uang kripto.
