Kala Mixue Laris Manis, Resto-Resto Ini Malah Lesu

Kala Mixue Laris Manis, Resto-Resto Ini Malah Lesu

harian-nasional.com/ – Perusahaan es krim Mixue semakin mengepakkan sayap dengan membuka gerai baru yang kian ekspansif. Hal ini terjadi saat beberapa bisnis makanan dan minuman (food and beverage/ FnB) justru mulai menutup gerainya.

Pengusaha menilai hal ini terjadi karena produk yang ditawarkan Mixue unik ditambah banderol harga yang lebih murah.

“Mungkin karena dia (Mixue) murah, ya mirip-mirip rasanya enak, jadi oke lah. Cuma nggak tahu juga seberapa banyak punya margin bagus, saya nggak tahu,” kata Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/2/2023).

“Jual volume, dia kejar kehebohan, wah orang begini. Tapi hati-hati ketika krisis karena krisis yang kena low class,” sebut Emil.

Adapun Mixue adalah perusahaan waralaba asal China yang menjual es krim dan minuman kekinian, tengah digandrungi di Indonesia. Salah satu alasannya karena harganya yang murah dan rasanya yang enak.

Satu es krim cone Mixue dijual seharga Rp8 ribu rupiah. Harga yang sangat terjangkau ini membuat Mixue mampu bersaing dengan perusahaan lain yang menawarkan produk serupa namun dengan harga yang lebih mahal.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini nama Warunk Upnormal mencuat justru karena banyak gerainya yang tutup belakangan ini karena pandemi. Juga ada Fish & Co menutup banyak gerai di Indonesia mulai akhir 2022.

Apa yang terjadi di bisnis restoran? Restoran memang paling terpukul selama pandemi karena aturan jaga jarak yang memicu tutup massal bisnis ini.

Namun, pengusaha mengakui, restoran juga merupakan bisnis yang rentan dengan perubahan perilaku pasar.

“(Restoran) Bisa sangat mudah untuk tutup, buka lagi dan lain sebagainya, tapi ini adalah PR kita,” kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers pembukaan Rakernas III PHRI 2023, Kamis (9/2/2023).