Dubes Iran: Indonesia Sama Seperti Iran, Tak Memihak Timur atau Barat

Dubes Iran: Indonesia Sama Seperti Iran, Tak Memihak Timur atau Barat

harian-nasional.com/ – Sejarah hubungan antara Iran dan Indonesia yang telah terjalin lama, bahkan dari ribuan tahun lamanya, ditegaskan kembali oleh Dr Mohammad Azad, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia.

Dia menyampaikan hal itu dalam sambutan pada acara perayaan Nasional Day Iran ke-44 yang diselenggarakan Jumat (10/2/2023) di Hotel Borobudur Jakarta.

“Hubungan antara Iran dan Indonesia dalam berbagai area, dengan saling menghormati, bebas dari kolonialisme, dan dengan berbagi nilai-nilai komersial, politik, dan budaya, telah membawa peningkatan pertumbuhan dan perkembangan kedua masyarakat, yakni di Asia Barat dan Indonesia di Asia Timur,” ujar Azad, seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com (11/2/2023).

Indonesia oleh Iran dianggap sebagai salah satu negara gerakan non-blok, yang dengan politik bebas aktifnya, selalu berusaha konsisten menempuh politik bebas aktif baik terhadap dunia Timur dan Barat.

“Indonesia hadir secara aktif untuk memiliki andil dalam menyelesaikan masalah di berbagai wilayah di dunia,” ujarnya.

“Ini sama dengan Republik Islam Iran, yang tidak memihak kepada Timur atau pun Barat, dan juga independen dengan tetap menjaga hubungan yang rasional berdasarkan rasa hormat dan menahan diri untuk tidak mengisolasi diri dari pusat ekonomi, budaya dan peradaban penting dunia,” tambahnya.

Di bawah kepemimpinan Ebrahim Raisi, Iran mengadopsi kebijakan luar negeri yang seimbang, aktif dan cerdas.

Seperti dikatakan Dubes, prioritas pertama kebijakan luar negeri pemerintahan Iran adalah memperhatikan negara-negara tetangga dan memberi perhatian khusus pada benua Asia.

“Abad ke-21 adalah abad Asia yang merupakan pusat kekuatan-kekuatan baru,” ujarnya.

Faktor ini pulalah yang membuat hubungan Iran dan Indonesia kian menguat di berbagai bidang kerja sama.

“Banyak pertukaran delegasi politik pada semua level dan bahkan selama Covid-19 dalam bentuk pertemuan virtual, termasuk pertemuan komite konsultasi politik, kerja sama HAM, pertukaran pengalaman dan pemberdayaan perempuan dan pemuda, pertemuan-pertemuan antara para intelektual dan think tank pemerintah dan swasta,” ujar Azad.

Seperti diketahui, pada 2016, Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Iran.

Azad menyebut Presiden Republik Islam Iran juga akan mengunjungi Indonesia guna mengembangkan dan memperdalam hubungan antar kedua negara.

Azad melanjutkan, dalam bidang ekonomi, negosiasi intensif antara kedua negara dan pertukaran pandangan menteri-menteri terkait telah ditindaklanjuti dengan diadakannya pertemuan ke-13 komisi ekonomi dan perdagangan bersama kedua negara.

Delegasi ahli Iran juga sering mengunjungi Indonesia, membuat perjanjian perdagangan preferensial PTA telah disiapkan untuk ditandatangani.

“Diharapkan perdagangan kedua negara dapat meningkat beberapa kali lipat dari angka saat ini, termasuk dalam bidang yang lain seperti budaya,” ujar Azad.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.