Awas, Kulit Bisa Terbakar Kalau Kena Sari Jeruk Nipis dan Sinar Matahari

Awas, Kulit Bisa Terbakar Kalau Kena Sari Jeruk Nipis dan Sinar Matahari

harian-nasional.com/ – Jeruk nipis memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Namun, tahukah Anda jika jeruk nipis juga bisa menyebabkan kulit terbakar jika terkena sinar matahari? Dikutip dari laman Women’s Health, seorang pria asal Amerika Serikat bernama Adam Levy (52) tidak menyangka bahwa dirinya mengalami luka bakar tingkat dua ketika sedang menyiapkan pesta kelulusan sang putri. Ia mengaku merasa tidak pernah terpapar api atau sumber panas lain namun tangannya tetap melepuh dan membengkak hebat.

Setelah ditelusuri, dokter yang menangani menyatakan jika Adam terkena kondisi phytophotodermatitis, yaitu sebuah reaksi di kulit akibat paparan zat kimia yang terkandung dalam buah sayur karena sinar matahari. Adam diduga terpapar zat kimia dari air perasan jeruk nipis saat sedang menyiapkan pesta kelulusan sang putri.

Apa benar jeruk nipis bisa menyebabkan kulit terbakar?

Dr. Delphine Lee, MD, Ph.D., seorang spesialis kulit menjelaskan bahwa furocoumarins yang terkandung dalam jeruk nipis memang bisa menyebabkan kerusakan kulit jika terpapar sinar ultraviolet A (UVA). Selain jeruk nipis, zat tersebut juga terkandung dalam buah dan sayuran lainnya seperti wortel, seledri, ubi jalar, dan buah-buahan citrus (misalnya jeruk mandarin, limau, lemon, dan jeruk bali).

Masalahnya, Anda mungkin tidak langsung menyadari kondisi ini. Kebanyakan orang baru merasakan gejala seperti nyeri, bengkak, dan muncul luka lepuh beberapa menit atau bahkan beberapa jam setelah terpapar sinar matahari.

Dalam kasus yang ringan, dokter mungkin hanya meresepkan salep antiradang untuk mengurangi ketidaknyamanan. Pada kasus Adam, luka lepuh yang sudah membesar ekstrem itu dipecahkan lalu dibalut dengan perban untuk mencegah terjadinya infeksi. Pasien tersebut juga mendapat obat steroid dan antihistamin untuk mengurangi pembengkakkan.

Sampai saat ini belum ada penelitian konkret yang menunjukkan berapa banyak jeruk nipis yang mampu memberikan efek luka bakar seperti kasus Adam. Namun, para ahli menduga paparan sinar UVA dengan jeruk nipis menghasilkan phytophotodermatitis.

Apa itu phytophotodermatitis?

Phytophotodermatitis merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika bahan kimia yang terkandung dalam jenis tanaman tertentu menyebabkan kulit terbakar atau meradang saat kena sinar matahari. Kondisi ini terjadi ketika seseorang bersentuhan langsung dengan tumbuhan. Dalam kasus yang dilaporkan di atas, Adam bersentuhan langsung dengan sari jeruk nipis.

Gejala phytophotodermatitis yang paling umum adalah kulit kemerahan, peradangan, gatal, kulit terasa panas seperti terbakar yang kemudian disertai dengan munculnya lepuhan. Umumnya, gejala muncul sehari sampai tiga hari setelah terpapar sinar matahari. Kebanyakan orang yang mengalami gejala phytophotodermatitis bisa membaik dengan sendirinya. Namun dalam kasus yang serius, kondisi ini memerlukan perawatan medis untuk meredakan gejala.

Bila gejala awal membaik, biasanya setelah 7 sampai 14 hari, kulit Anda mungkin memunculkan bintik-bintik kecokelatan yang dikenal dengan hiperpigmentasi. Kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Lantas, bagaimana cara mencegah kondisi tersebut?

Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya phytophotodermatitis, yaitu:

    Hindari mengoleskan air perasan jeruk nipis langsung di kulit Anda karena paparan cahaya matahari setelahnya dapat menyebabkan kondisi seperti yang sudah dijelaskan di atas.

    Mengenali tanaman apa saja yang bersifat alergen atau yang bisa menyebabkan iritasi kulit di sekitar Anda sehingga Anda bisa menghindari kontak langsung dengan tanaman tersebut.

    Selalu cuci tangan dengan sabun dan air sampai bersih setelah memasak, menghabiskan waktu di luar rumah, atau berkebun. Mencuci tangan merupakan cara terbaik untuk menghilangkan bahan kimia yang terkandung dalam tanaman dari kulit.

    Mengenakan sarung tangan saat berkebun.

    Selalu menggunakan tabir surya yang mengandung SPF tinggi ketika ingin melakukan aktivitas di luar ruangan, terutama jika di siang hari.